My rating: 4 of 5 stars
Saya tidak ingin memaksa diri untuk mengerti bagaimana kisah ini. Kemudian, tak perlu juga mendesak keinginan untuk memahami bagaimana cerita ini bergulir dengan sederetan tokoh, alur, dan konflik yang ada di dalamnya. Hanya rasakan saja. Merasakan justru lebih baik untuk saya. Tidak harus bertanya mengapa tiba-tiba ceritanya begini, atau mengapa alurnya begitu. Saya hanya ingin merasakan apa yang terjadi, menyimak dengan seksama, dan mendengarkan dengan baik, karena “Aku” sebenarnya sedang ingin berbagi, bercerita.
Bagi saya, cerita ini adalah kenangan. Dan kenangan adalah salah satu hal yang berharga yang dimiliki dan untuk dapat disimpan. Bahkan akan lebih baik jika itu bisa dibagi. Dan alangkah senangnya jika ada seseorang yang dengan senang hati bersedia mendengarkan. Menjadikannya pula sebagai kenangan bagi dirinya pribadi. Terlebih lagi ketika tidak ada sikap menghakimi, ini salah itu benar, menyudutkan, apalagi memojokkan.
Saya suka dialognya. Terasa singkat, jelas, namun sarat makna. Meskipun harus saya akui bahwa segala makna yang tersirat di dalamnya belum sepenuhnya saya pahami. Oh, sepertinya tidak perlu saya pahami untuk saat ini, karena tidak semua pertanyaan dalam benak saya harus dapat jawabnya saat ini. Atau mungkin tidak akan saya temukan jawabnya. Tidak masalah. Setidaknya saya mencoba merasakan.
Sepertinya hanya ini yang dapat saya ungkapkan. Dan begitulah.
View all my reviews
No comments:
Post a Comment